Mengenal Lebih Dalam Raja Salman, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi

Pembelaislam.com ~ Mengenal Lebih Dalam Raja Salman, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi




Raja Salman bin Abdul Aziz (Foto: Faisal Al Nasser/Reuters)

Ungkapan "raja minyak" menjadi candaan karena nampak imajinatif. Namun gelar tersebut bukanlah seorang tokoh fiksi. Raja minyak benar-benar hidup sebagai seorang sosok nyata di dunia ini. Salah satunya adalah Salman bin Abdul Aziz Al Saud, Raja Arab Saudi yang biasa dipanggil Raja Salman.
Raja Salman menggantikan raja sebelumnya, Raja Abdullah, yang wafat pada 23 Januari 2015. Raja berusia 81 tahun ini memang sejak lama disiapkan untuk meneruskan tahta. Dia merupakan gubernur Riyadh selama 50 tahun.
Dengan kekayaan properti sejumlah 1,8 triliun dolar AS ditambah memegang tampuk kekuasaan di negara kaya minyak, Raja Salman mau apa tinggal tunjuk, mau pergi kemana tinggal bayar.
Pemimpin tertinggi Arab Saudi tersebut akan melangsungkan kunjungan perdananya ke Indonesia pada bulan Maret tahun ini. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Raja Salman, sang raja minyak sebenarnya.
1. Menyewa puluhan mobil dalam kunjungan resmi ke Washington DC.




Ibu kota Amerika Serikat mendadak lebih glamor dari biasanya, puluhan mobil mewah mengaspal di jalanan. Saat itu penduduk berpikir ada rombongan artis Hollywood sedang memenuhi undangan mewah.
Namun dugaan penduduk tersebut salah, Washington DC tidak sedang kedatangan rombongan para artis. Hari itu, Gedung Putih datang menyambut Raja Salman, pemimpin Kerajaan Arab Saudi.
Mengutip ABC News, warga Washington yang sudah terbiasa melihat kunjungan pemimpin negara sahabat AS ini tidak pernah dibuat sekagum ini. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Raja Salman diiringi rombongan mobil mewah. Entah berapa banyak uang yang dihabiskan Raja Salman untuk menyewa mobil-mobil-mobil mewah tersebut.
2. Liburan di Perancis
Gaya liburan raja Salman berbeda dengan orang pada umumnya. Jika kita hanya bisa menyewa hotel dan berbagi destinasi wisata dengan orang lain, raja Salman sanggup menyewa pulau beserta isinya.
Liburan dengan gaya ini dijalani raja Salman di Riviera, Perancis. Di pantai indah yang menghadap lautan Mediterrania ini, Raja Salman dan keluarganya menghabiskan tiga minggu dengan liburan privat dan ekslusif.
Pemerintah Perancis kemudian merasa sangat senang dengan kehadiran Raja Salman dan rombongan. Puluhan juta dolar AS masuk ke kas pemerintah.
Namun, respons masyarakat Perancis berbeda. 100.000 orang marah kemudian menandatangani petisi menolak kehadiran Raja Salman.
3. Istana Mewah Erga Palace






Obama dan Raja Salman di Erga Palace (Foto: Jim Buorg/Reuters)

Setiap pemimpin negara yang berkunjung ke Arab Saudi akan disambut Raja Salman di Erga Palace. Mantan Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel pernah menjadi tamu di istana mewah tersebut.
Istana di pusat ibu kota Riyadh tidak memperbolehkan sembarang orang untuk masuk. Istana tidak diperlakukan sebagai tempat wisata layaknya istana di berbagai negara lainnya.
Kebijakan menutup istana dari masyarakat umum muncul karena terdapat perabotan mewah. Laporan CBS News menyebutkan, banyak perabotan di istana tersebut terbuat dari emas.
Hal ini terlihat saat seorang reporter CBS News meliput kunjungan Obama. Kursi dan meja yang digunakan Obama saat berbincang dengan raja Salman dibalut oleh emas murni.
4. Gemar Bersedekah





Raja Salman bin Abdulaziz (Foto: Hamad I Mohammed/Reuters)

Meskipun hidup dalam gelimang harta, Raja Salman juga tidak lupa perannya sebagai seorang pemimpin rakyat. Dia adalah seorang filantropi. Selain didapuk sebagai seorang raja, dia juga merupakan direktur dari King Abdulaziz Foundation for Research Centre.
Raja Salman sering memberikan donasi kepada umat muslim yang didera kesulitan ekonomi di Somalia, Sudan, Bangladhes, Afghanistan, dan Bosnia-Herzegovina.
Sedekah yang diberikan pun jumlahnya tidak main-main. Dilansir Arab News, selama kepemimpinan raja Salman, kerajaan Arab Saudi telah menyumbang sebanyak 115 miliar dollar AS untuk 90 negara di dunia. Secara pribadi, dia pernah membagikan 20,7 miliar dolar AS untuk warganya setelah pelantikan.





Infografis Keluarga Kerajaan Arab Saudi (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)



Mengenal Raja Arab Saudi: Salman bin Abdul Aziz


Raja Salman bin Abdul Aziz Alu Saud adalah raja baru kerajaan Arab Saudi, menggantikan saudara tirinya, Raja Abdullah bin Abdul Aziz yang meninggal 23 Januari 2015.
Salman lahir pada 31 Desember 1935,ia merupakan putra ke 25 dari Raja Abdul Aziz Alu Saud. Ibunya berasal dari keluarga Sudairi. Ia memperoleh pendidikan di Sekolah Pangeran, yang sengaja didirikan oleh ayahnya untuk anggota kerajaan. Di sekolah itu ia belajar ilmu agama adan ilmu pengetahuan modern.
Pangeran Salman memiliki 3 istri dan beberapa putra. Istri pertamanya Sultana binti Turki Alu Sudairi, istri kedua Sarah binti Faishal Alu Subai’ai, dan istri ketiganya adalah Fahda binti Falah bin Sulthan Alu Hitsalain.
Pada tahun 1950-an, ayahnya menjadikan Salman sabagai wakilnya atau walikota Riyadh, pada saat ia berusia sekitar 19 tahun! Pada 1960, ia meninggalkan jabatan itu.
Pada 1963, ia kemudian diangkat menjadi Gubernur Propinsi Riyadh dijabatnya hingga 2011, atau 48 tahun! Sebagai gubernur, ia mengubah Riyadh dari propinsi menengah urban menjadi propinsi metropolitan. Ia berhasil menarik turis dan investasi, utamanya dari koneksinya dengan dunia Barat. Hal itu juga dipengaruhi oleh keahliannya menarik teknokrat lulusan King Saud University sebagai para pekerja. Kepemimpinannya di Riyadh dikenal bebas korupsi.
Pada 2011, ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan, menggantikan saudara kandungnya, pewaris tahta kerajaan, Pangeran Sulthan, yang meninggal dunia. Ia diangkat menjadi menteri juga karena kualitasnya sebagai seorang yang alami mampu berdiplomasi. Ia dapat menjembatani dan menyelesaikan persoalan internal anggota kerajaan. Yang kedua, ia juga dianggap mampu menjembatani antara generasi tua dengan generasi muda anggota kerajaan secara sosial dan kultural. Yang ketiga, ia juga memiliki koneksi yang luas dengan dunia internasional dan Barat.
Salman dikenal sebagai seseorang yang cerdas dan bekerja keras. Ia diangkat menjadi mediator konflik internal kerajaan yang melibatkan – sekitar 4000- pangeran.
Tahun 2012, Salman diangkat menjadi pewaris tahta setelah pewaris tahta Pangeran Nayif bin Abdul Aziz meninggal dunia. Ia juga diangkat menjadi wakil ‘perdana menteri’ kerajaan. Sejumlah media menyebut pemilihan Pangeran Salman sebagai calon raja merupakan keinginan Raja Abdullah melanjutkan reformasi pemerintahan. Namun, sejumlah anggota kerajaan menyatakan bahwa perubahan politik tidak akan terjadi, tetapi sekedar perubahan ekonomi.
Salman dan keluarganya memiliki perusahaan media grup, termasuk harian Asharq Al Ausath dan Al Iqtishadiyah. Meski hanya memiliki 10% perusahaan Saudi Research and Marketing Group (SRMG), ia dianggap termasuk pemiliknya. SRMG mempublikasikan harian Asharq Al Ausath dan Al Iqtishadiyah serta Arab News. Ia juga memiliki beberapa aliansi kuat dengan jurnalis Al Arabiya TV serta koran liberal Elaph.
Raja Salman diperkirakan akan meneruskan kebijakan-kebijakan Raja Abdullah dalam persoalan politik. Sebagai contoh, pada 2013, ia menerima delegasi Syria National Council yang merupakan oposisi dari presiden Suriah Basyar Al Assad. Dengan demikian, diperkirakan Arab Saudi akan tetap mendukung revolusi Suriah untuk menjatuhkan Al Assad.


Redaktur: Shabra Syatila


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Judul: Mengenal Lebih Dalam Raja Salman, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi
Sumber: YES MUSLIM



Silakan ditangapi dengan komentar yang sopan dan santun, jika Anda merasa artikel tentang Mengenal Lebih Dalam Raja Salman, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi ini bermanfaat silakan dibagikan. Terima kasih.
Salam ~ PembelaIslam.Com

0 Response to "Mengenal Lebih Dalam Raja Salman, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi"

Posting Komentar