Isu Pinjaman tanpa Bunga. ISNU: Arab Saudi justru tengah menggalang dana untuk menyelamatkan perekonomian Kerajaan

Isu Pinjaman tanpa Bunga. ISNU: Arab Saudi justru tengah menggalang dana untuk menyelamatkan perekonomian Kerajaan



Agak menggelikan propaganda pendukung Wahabi bahwa mereka akan membantu perekonomian Indonesia dari cengkeraman Cina dengan pinjaman tanpa bunga. Arab Saudi justru tengah menggalang dana untuk menyelamatkan perekonomian Kerajaan.

Bagaimana dengan investasi? 
Investasi jelas berbeda dari pinjaman. Investasi tidak harus dilakukan oleh Pemerintah. Fiskal Kerajaan yang tengah berdarah-darah tidak berarti Arab Saudi miskin. Uang yang dipegang para pengeran masih sangat besar. Ekspektasi investasi hingga US$25 miliar bisa dilakukan oleh para pengeran. Artinya pakai dana di luar APBN.  Dikabarkan Raja Salman mengajak serta 25 pangeran dalam lawatan ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Belum diketahui apakah al-Waleed bin Talal, pangeran superkaya dengan total harta mencapai US$28 miliar (+ Rp 372 triliun), ikut serta dalam rombongan.

Keponakan Raja Salman ini telah bertemu Presiden Jokowi pada 22 Mei 2016, difasilitasi oleh Dubes Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Jika dihitung, harta pangeran terkaya Arab ini jauh lebih besar ketimbang total nilai pasar Freeport-McMoRan yang berkisar US$21,8 miliar.

Dari para pengeran superkaya inilah nilai investasi Arab Saudi diharapkan bisa meningkat. Sekali lagi ekspektasi! Mereka belum tentu mau investasi. Rencana investasi yang sudah clear hanya upgrading kilang Cilacap sebesar US$6 miliar. Nah, di sinilah perlunya Raja Salman meyakinkan para pangeran itu bahwa Indonesia layak sebagai tujuan investasi.

Penulis adalah Sekjen Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) via NU Online

0 Response to "Isu Pinjaman tanpa Bunga. ISNU: Arab Saudi justru tengah menggalang dana untuk menyelamatkan perekonomian Kerajaan"

Posting Komentar